Penolakanmu
Beginikah akhirnya?
Beginikah rangkuman segalanya?
Aku telah dibenci.
Untuk sebuah kesalahan yang bahkan tidak kulakukan padamu.
Kali ini, persis saat ini, yang kuingin hanyalah mengambil satu langkah lebih dekat denganmu. Dan?
Kamu mengambil satu langkah lebih jauh dariku.
Perfect...
Dulu, hari-hari sebelum hari ini, bagaimana kamu berkata kamu selalu siap.
Kamu siap akan segalanya, setidaknya begitulah gelagatmu.
Kini, saat aku siap untuk jatuh, kamu tiba-tiba saja bungkam.
Kejanggalan di antara kita.
Ada kamu yang diam tak bergeming.
Ada aku yang meraung marah dalam kehampaan.
Kembali kutelisik kata-kata yang kamu ucapkan tapi tidak pernah untukku.
Kamu menolak.
Kamu menolak segalanya saat aku mulai mengakui segalanya.
Mundur secara halus dan cuci tangan dari gejolak emosi yang kamu sebabkan.
Selalu begitu. Selalu ada percikan api tentang mengapa kita dipertemukan.
Satu kali kutanya padamu:
"Hey, sampai bila kita akan terjebak dalam permainan ini? Pura-pura buta, pura-pura tuli, tapi saling balas."
Dalam diammu, kutemukan jawabanku.
Komentar
Posting Komentar