Puisi Persahabatan

Teman-teman,
Pernahkah bertanya "Apa yang membawaku ke sini? Apa yang membuatku datang ke tempat ini?"
Kuliah? Kerja? Cari ilmu?
Rasanya tidak.
Pernahkah teman-teman berfikir bahwa mungkin saja takdir berperan dalam pertemuan kita? Bahwa ada sedikit keinginan untuk menemukan teman yang berasal dari akar yang sama yang mungkin bernasib sama?
Sebagian dari kita mungkin berfikir demikian.
Atau mungkin kita salah; ternyata kita semua berfikir demikian.

Saya mengetahui, teman-teman datang ke tempat ini tidak dengan harapan kosong.
Pasti ada seorang, dua orang, atau beberapa orang spesifik yang ingin teman-teman temui.
Orang-orang tertentu yang memiliki perannya masing-masing dalam tiap langkah teman-teman di kota ini.
Teman-teman yang membuat kita belajar bahwa segalanya tidaklah seperti yang nampak.
Kita selalu dibuat belajar, menemukan hal baru, dan mengembangkan diri.
Terimakasih yang terucap dihadapan ataupun di dalam doa rasa-rasanya tidaklah cukup untuk diberikan pada mereka.

Teman-teman,
Berapa tahun lagi yang harus kita lewati di kota ini?
1 tahun? 2 tahun? 3 tahun? Atau mungkin teman-teman baru memulai hal baru?
Dengan waktu sebanyak itu, berapa banyak yang akan datang dan akan pergi?
Mungkin hanya satu-dua. Mungkin juga tak terhitung.
Tapi, dengan memandang wajah-wajah di ruangan ini, wajah asing yang terasa akrab, kita tahu siapa yang akan tetap tinggal di sini bersama kita.
Meskipun pada akhirnya kita berpisah, kita masih memiliki kenangan yang akan terus mengikat kita.

Simpanlah dalam kotak kenangan kalian,
Dimanapun kalian berada, kita akan selalu menjadi keluarga; atas yang telah kita lalui bersama, atas yang akan kita lalui bersama.

***

Originally written for HIMATANBU Malang's 5th Anniversary
September 30th, 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Choked Out

Problems: An Issue on An Issue

Bonding