Kau Kembali?
Kau sudah pergi, mengapa kembali?
Aku sudah terlanjur nyaman dengan engkau yang hilang tanpa kabar.
Aku sudah nyaman hanya memanggilmu dalam bisik-bisik.
Aku sudah nyaman hanya melihatmu dalam angan-angan.
Aku sudah nyaman dengan kita yang tak mungkin bertemu.
Jarak di antara kita tidak hanya terpaut mil jauhnya.
We have this misunderstanding.
Itu adalah jarak terjauh yang memisahkan dua manusia.
Tapi aku nyaman, karena itu sangat indah.
Bodoh nian saat kukatakan kau bebas pergi dan kembali untuk kemudian pergi lagi.
Jahat sekali aku pada diriku sendiri, hingga sebebas itu engkau boleh pergi dan kembali.
Tanah yang kurindukan kembali berguncang ketika engkau kembali.
Aku harus beradaptasi kembali dengan bayanganmu.
Tiada kah engkau mengerti?
Komentar
Posting Komentar