Aku masih ingat, hari-hari awal aku tiba di sini; aku menangis, karena tempat ini kosong, sangat asing dan aku hanya sendirian. Dan kini, hari terakhirku di sini; aku ingin menangis, karena demi apapun, tempat ini sudah penuh, begitu familiar dan bahkan menjadi bagian dari pencapaianku. Semua sudut, semua celah dan retakan, semua noda di dinding, bekas selotip, bekas paku, noda rembesan air, bekas tetesan cat yang sudah menemani sejak awal, derit pintu, effort tiap malam ketika menutup jendela, gorden yang digantung menggunakan lakban, kabel perbaikan yang ujar salah seorang kakak senior pemasangannha "kedada etikanya lalu", kabel perpanjangan yang sering jadi jebakan untuk orang baru, jamur yang tumbuh di dinding-dinding lemariku, lantai miring di depan kamar, saluran air yang meluap kala hujan, bau apek ketika pintu selalu kututup sepanjang hari, sinar yang menelisik melalui kaca jendela dan ventilasi, sarang laba-laba tipis di sudut langit-langit, ruangan pengap itu, ka...